Selainitu pariwisata Sumatra Barat juga banyak menjual budayanya yang khas seperti Festival Tabuik Festival Rendang permainan kim dan seni 24 Permainan Tradisional Khas Sumatera Utara Mei 08, 2021 Add Comment khas , model kanopi minimalis , utara Edit Rimau Langkat adalah salah satu jenis permainan tradisional yang biasa dimainkan anak laki-laki di daerah Langkat, Sumatra Utara. Dahulu, permainan ini sangat digemari oleh anak-anak. Anak-anak yang bermain permainan ini biasa menggunakan bahasa Melayu Langkat. PermainanTradisional Gasing Sumatera Utara Madaniah adalah pabrik produsen pembuatan alat peraga edukasi (APE) mainan anak indoor yang berkualitas bagus dengan harga murah. Kami menyediakan dan menjual alat peraga edukatif ber-SNI (Standar Nasional Indonesia) untuk pendidikan anak usia dini (PAUD) dan taman kanak-kanak (TK) . Vay Tiền Nhanh. Permainan tradisional Dok. KemdikbudSiapa disini yang suka senyum-senyum ketika menyaksikan anak-anak memainkan permainan tradisional? Melihat anak-anak memainkan permainan tradisional yang zaman dulu sempat kita mainkan membuat kita bernostalgia. Apalagi zaman sekarang sudah jarang sekali terlihat anak-anak yang memainkan permainan tradisional karena pengaruh canggihnya zaman. Zaman dulu itu banyak sekali pilihan permainan tradisional. Di daerah Tapanuli Bagian Selatan Tabagsel, Sumatera Utara misalnya, permainan tradisional yang sering digeluti anak-anak untuk bergembira itu seperti permainan marsembar, maralomak, marsimbak dan lain sebagainya. Untuk membangkitkan rindu kepada masa kecil, mari kita kenali beberapa jenis permainan tradisional masyarakat Tapanuli Bagian Selatan. Berikut 9 permainan tradisional masyarakat Tapanuli Bagian Selatan yang telah berhasil kami ini merupakan jenis permainan "Hompimpa Alaium Gambreng", versi masyarakat Tabagsel. Umumnya proses ini dilakukan sebelum masuk kedalam permainan tertentu seperti permainan alomak, sembar, dan lain-lain. Permainan umpyang dilakukan untuk menentukan siapa pemain yang berada diposisi pangayak penjaga. Proses ini dilakukan minimal 3 orang. Para pemain harus menyatukan tangan dengan telapak mengarah kebawah, lalu meneriakkan “umpyang” secara bersamaan seraya mengayunkan tangan lalu menentukan sisi tangannya telapak atau bagian atas. Peserta yang sisi tangannya "berbeda sendiri dari yang lain" maka ia akan keluar dan mengamankan diri tak dijadikan pangayak penjaga. Apabila permainan telah meninggalkan 2 pemain saja, maka permainan akan ditentukan dengan melakukan masyarakat Indonesia mungkin lebih familiar dengan kata "suit" daripada "bersuten" untuk menyebutkan permainan ini. Didalam KBBI "bersuten" memiliki makna cara mengundi dengan mengadu jari untuk menentukan siapa yang menang bermain dahulu dan sebagainya. Di Tabagsel penyebutan untuk kegiatan ini adalah "suten". Permainan ini dilakukan dengan jari tangan. Tiap jari tangan yang digunakan dalam permainan memiliki statusnya masing-masing, seperti Jari telunjuk sebagai Jolma Manusia, Ibu jari sebagai Gaja Gajah dan Jari kelingking sebagai Porkis Semut. Permainan ini dilakukan oleh dua orang terakhir yang kalah dalam proses umpyang. Suten adalah pertarungan penentuan untuk memperebutkan posisi terakhir dalam permainan agar tidak menjadi pangayak penjaga dalam menentukan siapa yang akan jadi alomak pada dasarnya sama dengan permainan petak umpet. Suatu permainan sejenis cari-sembunyi. Permainan alomak ini dimainkan dengan lebih dari 2 orang dan umummya dilakukan diluar ruangan. Permainan diawali dengan umpyang dan suten untuk menentukan siapa yang jadi pangayak penjaga. Didalam permainan alomak sendiri ada variasi permainan berupa "Roda-roda". Selain itu ada juga kesepakatan antar pemain untuk menentukan predikat "anak bawang" bagi peserta yang usianya masih permainan jenis ini digemari oleh anak laki-laki. Permainan ini menurut kami memiliki banyak variasi Seperti sembar mardongan, sembar suten, sembar patung dan lain-lain. Variasi permainan sembar yang paling sering dimainkan adalah Marsembar mardongan-dongan. Untuk melakukan permainan ini dibutuhkan 2 tim 3 orang per tim. Cara bermainnya satu tim yang menjadi pangayak penjaga dalam permainan bertugas untuk mengejar dan menangkap tim seluruh peserta tim lain. Apabila salah satu peserta tertangkap maka akan ditawan di markas tim pangayak. Peserta yang tertangkap itu bisa dibebaskan dan kembali lari apabila teman setimnya menyentuh tangannya dan berkata "sembar".Serunya menjadi anak alam di huta kampung salah satunya ialah tidak perlu les privat hanya untuk bisa berenang. Guru paling hebat melatih berenang adalah pengalaman tenggelam. Sebenarnya mayoritas orangtua tentu melarang anaknya bermain di sungai. Karunia Tuhan menciptakan bona bulu kampung halaman yang indah dan asri dialiri sungai yang bersih membuat larangan itu sulit dipatuhi. Alhasil, akibat sering melanggar larangan ini, sepulang dari sungai ke dirumah pasti menangis karena dimarahi. Marsiayak ulu merupakan sebuah permainan bagi anak yang mahir berenang. Cara bermainnya, tentukan seseorang yang menjadi pangayak lalu dia yang bertugas mengejarmu di air. Permainan dimulai saat pemain sudah berada di air sementara Pangayak di darat. apabila ia ingin mengejarmu yang telah siap di air, pangayak mengatakan "'sabur" lalu mulai mengejar dan mencoba menyentuh kepalamu. Kamu harus menghindarinya dengan cara berenang jauh ataupun menyelam didalam permainan ini digemari para anak perempuan. Permainan ini bisa dikatakan sebagai permainan bola bekel versi masyarakat Tabagsel. Bedanya permainan Marsimbak menggunakan media batu kerikil sebagai alat bermain tanpa menggunakan bola. Permainan ini membutuhkan skill kelincahan tangan dan konsentrasi yang tinggi. Permainan ini menggunakan satu batu khusus untuk dipegang lalu dilempar ke atas lalu mengambil batu yang lain lalu kemudian menangkap batu yang dilempar keatas. Untuk mempermudah dalam bermain, teknik yang pas dalam pemilihan batu kecil yang akan digunakan sangat mempengaruhi skill dalam laki-laki di daerah Tabagsel tentu sangat akrab dengan permainan yang satu ini. Alat permainan yang dibutuhkan untuk memainkan permainan ini adalah hapea buah dari pohon karet. Hapea siapa yang lebih tahan pecah maka dia yang akan jadi jagoannya. Cara bermainnya dengan mengadu biji karet diatas biji karet yang lain, lalu kemudian di tepuk dengan tangan. Biji karet yang pecah akan kalah. Demi memainkan permainan ini, anak-anak rela loh jauh-jauh manjolung mengambil hapea langsung di perkebunan karet yang lumayan jaraknya lumayan jauh. Dan biasanya para pemain memiliki jenis biji karet jagoannya tradisional berjenis teka-teki dimulai ketika pemain mengucapkan "Kuling-kuling atca", lalu pemain lain akan membalas dengan menyebutkan “atca”. Setelah interaksi tersebut maka pemain pertama bisa mulai mengeluarkan teka-tekinya. Misalnya"Kuling-Kuling atca? Rara satapak! Ahamai?" Kuling-kuling atca, merah setapak? apakah itu?"Urut ni bodat” Bokong monyet.Begitulah salah satu teka-teki dalam permainan kuling-kuling Atca yang sebenarnya lebih mengarah ke teka-teki komedi. Namun inilah salah satu bentuk kekreatifan cara berpikir yang diasah kebudayaan. Tak heran banyak orang di Tabagsel yang malo margiri Pandai bercanda. Permainan ini berlanjut penuh gelak tawa, antar pemain saling bergantian menyampaikan teka-teki yang harus dipecahkan. MEDAN - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila BPIP menghadiri Pelantikan Pengurus Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional Indonesia KPOTI Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Sumatera Utara dan Pelatihan Pembentukan Pangkalan Olahraga Tradisional Pangkotrad Tahun 2021. Pelantikan bertema 'Kokohkan Pertahanan Bangsa Lewat Budaya Melalui Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional Indonesia' itu digelar, Kamis 11/11 di Balairung Pemkab Deliserdang. Deputi Bidang Pengendalian dan Evaluasi Dr Rima Agristina SH SE MM mewakili BPIP dalam acara tersebut menuturkan amanah dan tugas mulia dalam mengenalkan kembali permainan tradisional kepada anak anak berbasis kearifan lokal sangat penting untuk saat ini. Rima mengatakan, permainan tradisional saat ini sudah lama tidak dimainkan oleh anak Indonesia. "Inilah yang menjadi amanah dan tugas mulia, bagaimana membawa anak-anak kita mampu kembali mengenal permainan tradisional yang berbasis pada kearifan lokal yang ada di Indonesia yang memiliki permainan tradisional terbanyak didunia yaitu kurang lebih permainan," ujarnya. Rima berharap Pancamain Indonesia seri berikutnya berasal dari Provinsi Sumatera Utara dapat cepat terlaksana disebarluaskan kepada anak anak yang ada di Sumatera Utara. Menurutnya, permainan tradisional di Sumatera Utara begitu banyak dan sebagian masih ada yang memainkan permainan tersebut. Dia menyebut, Pancamain juga dapat menjadi media pembelajaran Pancasila untuk anak-anak dengan cara yang menyenangkan karena dunia anak adalah dunia bermain. Dalam dunia bermain inilah cara tepat dalam mengenalkan Pancasila kepada kalangan anak-anak. "Maka sekali lagi kita mengajak untuk terus menggali dan melestarikan permainan rakyat dan olahraga tradisional," kata Rima. Setelah pelantikan, KPOTI Sumut langsung menggelar pelatihan pembentukan Pangkotrad di Kabupaten Deli Serdang. Pelatihan dilaksanakan selama tiga hari yang diisi sejumlah materi, diantaranya pembentukan Pangkotrad, hingga workshop jurnalistik kebudayaan. Sementara itu, Kepala Subdirektorat Pengendalian III BPIP Kenny Tawarnate menuturkan bahwa membentuk karakter nasionalisme banyak bisa dilakukan. Menurutnya permainan tradisional juga bisa membentuk karakter anak bangsa untuk mencintai permainan tradisional. “Untuk membentuk karakter nasionalisme itu banyak yang bisa kita lakukan, salah satunya adalah dengan permainan tradisional," ujarnya. Kenny berharap akan ada pembentukan pangkotrad di daerah lainnya guna untuk membentuk karakter nasionalisme pada anak. Pelatihan pembentukan Pangkotrad di Sumatera Utara sudah dilaksanakan di empat daerah yakni Kabupaten Langkat, Kabupaten Labuhan Selatan, Kabupaten Toba, dan Kabupaten Padang Sidempuan. Dalam kegiatan tersebut turut dihadiri Ketua Umum KPOTI Pusat Dr Zaini Alif SSn MDs, Deputi Pengendalian dan Evaluasi BPIP Dr Rima Agristina SH SE MM, Kadisbudpar Sumut Zumri Sulthony SSos MSi, Asisten I Pemkab DS Citra Efendi Capa, Ketua TP PKK Deli Serdang Hj Yunita Siregar, Ketua KONI Sumut John Lubis, Sejarawan Ichwan Azhari, Dosen Fisip USU Faisal Mahrawa serta seluruh pengurus KPOTI Kabupaten/Kota se-Sumatera Utara. BACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini - Permainan tradisional Sumut semakin hari semakin mengkhawatirkan, bukan karena efeknya akan tetapi peminatnya yang kini telah berkurang seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan informasi teknologi. Games online dan gadget amat banyak digandrungi oleh anak-anak zaman sekarang terutama bagi mereka yang tinggal di daerah perkotaan. solu bolon - foto Mengingat hal tersebut, maka untuk melestarikan warisan budaya dari leluhur bangsa Indonesia khususnya dari Sumatera Utara, maka artikel ini dibuat untuk memperkenalkan mengenai permainan tradisional dari Sumatera Utara Batak Toba Suku Batak Toba pada umumnya berasal dari wilayah Kabupaten Samosir, Toba Samosir, Humbang Hasundutan dan Tapanuli Utara. Sebgai daerah yang kemajuannya belum sepesat Kota Medan, Permainan tradisional di daerah-daerah tersebut masih sangat kerap dimainkan oleh anak-anak diantaranya adalah Marjalengkat dimana permainan ini menggunakan bamboo yang dibentuk sedemikian rupa untuk dinaiki oleh pemainnya. Selain itu terdapat juga permainan Margalah dan Marlange. Baca juga Inilah 11 Tarian Tradisional dari Sumatera Utara Karo Etnis Karo mendiami wilayah Kabupaten Karo, Langkat dan juga Deli Serdang. Oleh karena itu pula ketiga kabupaten tersebut kerap dinamai tanah Karo. Permainan-permainan tradisional dari suku-suku Batak pada umunya juga dapat kita temukan di kabupaten Karo. Satu permainan lainnya yang benar-benar menarik adalah permainan gundala-gundala atau permainan dengan menggunakan topeng. Etnis Mandailing Mandailing mendiami wilayah Kabupaten Mandailing Natal dan juga sebgaian wilayah di Kabupaten Padang Lawas serta Padang Lawas Utara. Permainan tradisional dari Etnis Mandailing adalah Zondaag Mandaag, Marsionjab dan Marsiayak. Etnis Pakpak Pakpak merupakan etnis yang tinggal di wilayah Kabupaten Dairi dan Kabupaten Pakpak Bharat. Dulu kedua kabupaten tersebut masih satu pemerintahan namun seiring dengan perkembangannya maka dimekarkan sehingga ada Kabupaten Pakpak Bharat. Permainan tradisional dari Suku Pakpak yang paling terkenal adalah pecah-pecah piring, menggunakan bebatuan dan bola tradisional. Selain I terdapt juga permainan merlange berenang, mermoccak pencak silat dan ciboni-ciboni sembunyi dan temukan. Baca juga 30 Tarian Tradisional dari Sumatera Utara Etnis Simalungun Simalungun adalah etnis yang mendiami Kabupaten Simalungun dan Kota Pematang Siantar. Etnis Simalungun memiliki berbagai jenis permainan tradisional diantaranya adalah Jilengkat dan Marlange. Sebagai kabupaten yang memiliki daerah di kawasan Danau Toba, Simalungun identik dengan permainan air yakni Marlange atau berenang. Ada juga permainan-permainan tradisional lainnya yakni Markatapel. Permainan-permainan tersebut sebenarnya sangatlah menyenangkan, selain itu permainan tradisional memang benar-benar mengajak anak-anak untuk berinteraksi sosial dengan sesama serta melatih jiwa kepemimpinan oleh karena itu perlu adanya niatan untuk melestarikan kebudayaan kita sendiri.

permainan tradisional sumatera utara